Sumber :https://ncepborneo.wordpress.com
Alur Sejarah Sunda gambarkan sepeti di bawah ini;
Alur Sejarah Sunda gambarkan sepeti di bawah ini;
A. Era PURWANING SUNDA BIHARI(1-2 juta tahun lalu).“Mandala ParaHyang” (dilebah Kanekes atawa “Baduy Kiwari”). Mandala ParaHyang yaitu “Mandala Kahiyangan” (=mandala gaib) yang masih tetap ada sampai sat ini. Era PURWAYUGA Sunda bihari saat manusia purba, “Lutung-Kasarung”. Dimulai nya sejarah Sunda.
B. Era PURWAYUGA SUNDA BIHARI
C. Era PARAHIYANGAN PERBANGKARA(50.000 tahun lalu).Era “MAHARAJA-RESI-” atau “MAHAPRABU-RESI” yang meliputi kawasan Parahiyangan Purbakala (purbangkara = purba-kala), yaitu “Galunggung = Galuh Hyang Agung”. Dalam mitologi Sunda dongeng legenda “Dayang Sumbi dan Sangkuriang” disebutkan bahwa Maharaja-Resi Parahiyangan saat itu bernama “RATU SUNGGING PERBANGKARA”. Jaman Pra-Sejarah.
D. Era PARAHIYANGAN SANGKURIANG(10.000 tahun lalu). Cerita Talaga Bandung, yaitu “Sumur Bandung” atau “Leuwi Sipatahunan”.
E. Era SUMUR BANDUNG (kerajaan -kerajaan kecil).
F. Era DWIPANTARA(“NUSA KENDENG”) JAWADWIPA khususnya, diwilayah DWIPANTARA pada jaman SUNDASeMBAWA yang membawa misi ajaran SUNDAYANA.
§ Jawa Dwipa,
§ Suwaruna Dwipa, Pula Sumatra dan Tanjung Malaka (MALAYA).
§ Waruna Dwipa, pulau Kalimantan, Sulawesi, Melenesia, Polenesia dan pulau di pesisir Asia Tenggara.
§ Simhala Dwipa, pesisir Australia, pulau Madagaskar (Malagasia), pesisir Afrika, Sudan dan India.
G. Era Galunggung, “MAHAPRABU-RESI”, GALUH HYANG GUNG atau PRABURESI.(2000 tahun lalu).
§ Meliputi negara;
§ CUPU (Cupunagara) atau GALUH PUNTA NAGARA. Yaitu PUNTA HYANG atau PUNTANG
§ Karesian KENDAN di Nagreg Kiwari
§ Karajaan SINDULANG (Sindula Hyang) , Taruma Karajaan ALENGKA (Sekarangi=CICALENGKA)
§ Karajaan MALABAR, merupakan Dinasti TARUMA
§ Karesian TANJUNG KIDUL (Garut Kidul?)
§ Karajaan AGRABINTA
§ Karajaan INDRAPRAHASTA
H. Era SALAKANAGARA sampai ke TARUMANAGARA.
Note:
"Tatar Sunda akan tetap menjadi misteri yang tidak akan terpecahkan", senyum Eyang SakaDomas.
Note:
"Tatar Sunda akan tetap menjadi misteri yang tidak akan terpecahkan", senyum Eyang SakaDomas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar